Kamu tidak suka keramaian? Merasa risih dikelilingi banyak orang? Lebih senang memendam apa yang kamu pikirkan? Memilih untuk membaca buku di kosan daripada ikut party bareng teman-teman?
Kalau iya, kemungkinan kamu seorang introvert. Apa sih introvert itu?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, introvert (atau dilokalkan menjadi “introver”) adalah orang yang suka memendam rasa dan pikiran sendiri dan tidak mengutarakannya kepada orang lain; bersifat tertutup. Orang-orang introver biasanya lebih suka menyendiri, tidak banyak bicara, memilih untuk mendengarkan dan menganalisis diam-diam.
Bagi kebanyakan introver, membaca buku merupakan sesuatu yang krusial. Kenapa sih membaca buku—terutama buku fiksi—sangat penting buat para introver? Mari kita coba kupas beberapa alasannya.
- Introver suka menjadi penonton
Suka mengobservasi adalah karakteristik tak terpisahkan dalam diri introver. Namun, para introver umumnya hanya senang mengamati segala sesuatu dari luar pagar. Kata kuncinya: tidak terlibat. Itulah kenapa berkelana di dunia lain seperti film dan buku, yang hanya perlu menyaksikan tanpa menguras banyak energi, adalah kegiatan yang sangat menyegarkan bagi para introver.
- Buku bisa menjadi sarana introver untuk mengetahui banyak hal di dunia
Bagi para introver, interaksi dengan orang lain kadang menjadi momok. Banyak introver yang lebih memilih untuk mencari jalan sendiri di Google Maps daripada harus bertanya pada orang tak dikenal ketika tersesat. Buku, terutama buku fiksi, secara harfiah menjadi jendela dunia bagi para introver untuk mengenali bermacam-macam kehidupan. Buku membantu introver memahami berbagai karakter manusia, juga mengetahui bagaimana kehidupan di belahan bumi lain yang mungkin tak akan pernah dialami sendiri oleh para introver.
- Membaca buku merupakan distraksi positif
Kehidupan dunia nyata selalu melelahkan. Masalah datang silih berganti, rutinitas kerap menjemukan, tagihan-tagihan harus dibayar. Menenggelamkan diri dalam cerita fiksi adalah pengalih perhatian yang berdampak besar bagi para introver. Membaca dua sejoli berinteraksi dengan manis akan memberikan perasaan bahagia dan meninggalkan senyum lebar di wajah. Mengikuti cerita aksi petualangan mendebarkan dapat memacu adrenalin yang bisa memompa semangat. Berusaha menebak siapa pembunuh dalam cerita misteri akan mempertajam daya analisis. Introver menikmati semua itu agar dapat melupakan masalah hidupnya sejenak. Berbagai perasaan positif yang diperoleh usai membaca buku adalah bekal energi yang bagus untuk bersiap menghadapi lagi kepahitan dunia nyata.
- Buku membantu introver menjadi pemberi saran terbaik
Introver terbiasa memikirkan segalanya secara mendalam. Hal itu, ditambah kemampuan analisis dan observasi yang hebat, membuat isi otak introver sangat kaya akan kebijaksanaan (meskipun jarang diungkapkan). Bagi introver, cerita di buku bukan sekadar cerita, melainkan akan ditransformasikan menjadi koleksi pengalaman untuk referensi di masa mendatang. Jadi jika ada teman yang curhat atau minta pendapat, introver dapat mengolah koleksi kisah di kepalanya, menemukan situasi serupa, lalu menyampaikan saran atau bahkan solusi yang relevan.
Nah, itu tadi alasan-alasan kenapa kebanyakan introver merupakan avid reader. Membaca buku dapat membantu introver memperluas wawasannya akan dunia tanpa harus melibatkan diri secara langsung. Apakah kamu, para introver, merasakan hal yang sama?
[Lelita P]