Judul : Witch Bakery; Toko Roti Pengantar Jiwa
Genre : Fiksi
Penulis : Han Su-in
ISBN : 978-623-8371-49-5
Dimensi : 13 x 20,5 cm
Halaman : 220 halaman/SC/Bookpaper
Harga : Rp 88.000
SINOPSIS (BLURB)
Ke manakah perginya arwah hewan yang sudah mati?
Sebuah toko roti aneh menawarkan pekerjaan kepada Lala yang sudah berkali-kali ditolak saat mencari pekerjaan paruh waktu. Ternyata, toko roti itu merupakan pemberhentian sementara para arwah hewan sebelum menuju dunia bawah. Berbagai arwah datang dengan harapan mewujudkan keinginan terakhir mereka dengan pemilik sebelumnya.
Lala menemukan bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan hewan. Dia pun menerima pekerjaan tersebut dan berkenalan dengan banyak Doong Doong berwujud roti.
Bersama Jaerong, seekor kucing luar biasa, Lala melakukan apa saja agar para arwah bisa bertemu pemiliknya dan mewujudkan keinginan terakhir mereka sebelum pergi ke dunia bawah. Namun, menjadi jembatan antara arwah dan pemiliknya terkadang sangat sulit, apalagi dengan keberadaan sosok yang tidak mereka inginkan.
TENTANG PENULIS
Pada proyek penerbitan Ekspedisi Kreatif oleh Creative Weather pada platform web seri buku Kyubo Book Center, Han Suin berhasil menjadi penulis pendatang baru dengan karya terbaik berjudul Witch Bakery yang menghangatkan hati. Creative Weather sendiri tercatat telah memiliki koleksi tulisan berseri dari 10 ribu penulis, mulai dari puisi, esai, hingga novel dengan beragam tema.
Han Suin mengangkat kisah tentang perjalanan menggemaskan Lala, seorang siswi SMP, yang memiliki kemampuan berkomunikasi dengan hewan ketika mewujudkan permintaan terakhir hewan-hewan peliharaan sebelum mengirim mereka ke surga. Selama menulis buku pertamanya ini, Han Suin kerap memikirkan kisah seperti apa yang akan dia tulis pada masa depan. Saat itu, tiba-tiba dirinya terpikir untuk terus menulis tentang kematian. Han Suin merasa sangat senang karena telah berhasil membidik tema untuk tulisan pertamanya sekaligus serta menemukan identitas sebagai seorang penulis. Dirinya berharap rasa senang ini bisa terus berlanjut dan menyentuh para pembaca.
GAMBARAN ISI BUKU DAN KONTEKS
Novel ini mengisahkan tentang seorang gadis SMP bernama Lala. Lala yang sedang kesulitan keuangan, menerima pekerjaan paruh waktu di sebuah toko roti milik Manyeo, seorang penyihir cantik sekaligus pemilik toko roti tempat Lala bekerja. Di sana, tugas Lala bukan hanya mengatur roti-roti supaya tertata cantik dan menggiurkan, tetapi juga mewujudkan keinginan terakhir para Doong Doong sebelum mereka pergi ke dunia bawah (tujuan akhir bagi jiwa-jiwa yang telah mati). Doong Doong adalah jiwa dari hewan peliharaan yang telah mati dan berubah menjadi bentuk roti di Toko Roti Penyihir.
Sebelum pergi ke dunia bawah, para Doong Doong yang masih memiliki penyesalan dengan majikannya, akan dimurnikan di pohon Zelkova dan merasuki bentuk fisik berupa roti. Roti-roti itulah yang harus Lala antarkan pada pemilik para Doong Doong selama mereka hidup. Lala juga harus memastikan bahwa para majikan Doong Doong memakan roti tersebut, dengan begitu, Doong Doong akan menemui mereka di mimpi malam hari dan berpamitan dengan mereka. Baru setelah itu pergi ke dunia bawah dengan tenang. Bersama Manyeo dan Jaerong (kucing oranye dengan pita hitam), Lala menjalankan hari-harinya dengan banyak kisah yang sedih, mengharukan, bahkan menakutkan.
SELLING POINTS
- Mendapatkan rating 10/10 di Kyobobook
- Terpilih untuk diterbitkan dari proyek penerbitan “Creative Expedition” untuk menemukan penulis baru oleh platform serial literatur web Kyobo Bookstore, nalcee
- Konflik akan sangat relate dengan para pencinta hewan atau pembaca yang memiliki hewan peliharaan
- Sebuah kisah yang hangat dan mengharukan untuk diikuti
KUTIPAN-KUTIPAN MENARIK
- Kedua mata Lala berkilauan. Dia meminum seteguk teh susu hangat sebelum menelan potongan terakhir roti wijen itu. Kemudian, dia mengambil roti lain. Krenyes. Roti kali ini menghadirkan tekstur sangat renyah melalui lapisan-lapisan tipis yang membentuk permukaannya. Begitu digigit, rasa mentega yang pekat menguar dari dalam dengan kelembutan dan kelembapan yang sangat cocok untuk sarapan.
- … sepertinya manusia tidak terlalu menghargai keunikan kaum hewan. Jalan saat ini diselimuti oleh aspal licin yang hanya bisa dilewati kaum manusia. Tumpukan batu memanjang yang sulit dijadikan tempat untuk beristirahat itu semakin luas hingga memukul mundur bukit rerumputan. Kaum hewan tidak dapat berbuat apa-apa di hadapan jalan yang telah diubah untuk manusia.
- Saat ini mereka disebut sebagai sahabat berbulu, sementara dulu sebagai hewan peliharaan. Eksistensi yang bisa bertahan hidup jika memiliki wujud yang menggemaskan dan akrab dengan manusia.
- Berkeliaran bebas … mereka adalah hewan-hewan yang sering ditemukan di jalan. Di antara mereka, ada makhluk malang yang menggerogoti kantong plastik bergemerisik peninggalan manusia untuk memadamkan rasa lapar.
- Rasa kehilangan akibat kepergian sosok terkasih, terlebih jika disebabkan oleh kecelakaan tak terduga, pasti sangat dalam.
- Kucing itu memiliki sifat yang teliti. Dia juga sebisa mungkin tidak mau menyalahi aturan saat menjalankan toko roti, dan selalu bersiap-siap masak-masak untuk menghindari hal tak terduga saat menjemput atau mengirimkan para Doong Doong ke dunia bawah.
- Dia bahkan rela membengkokkan ingatannya sendiri agar tidak membahayakan pemiliknya. Dia berusaha keras sampai akhir untuk melindungi pemiliknya dari siapa pun yang bisa membahayakan.
- Hanya ada dua cara untuk mengenyahkan rasa takut. Pertama, menghadapi ketakutan itu untuk menaklukkannya. Kedua, melupakannya.
- Dalam bahasa bunga, bunga mamung berarti ‘jangan lupakan aku’. Tapi, bunga mamung dunia bawah yang tumbuh mengonsumsi energi dunia bawah, memiliki makna bertolak belakang berbunyi ‘lupakan aku’.
- Langit memang tidak pernah membela kejahatan. Langit pasti berusaha mengambil kesempatan untuk menang dari orang jahat meski itu hanya kebetulan.
- Ingatan-ingatan yang dilekati perasaan, seperti senang, marah, sedih, dan takut … itu ditangani dan distabilkan di pemberhentian-pemberhentian pohon zelkova lainnya. Lalu, saat datang ke sini, ingatan yang melekat dengan emosi akan dapat dikendalikan dengan aman. Dengan begitu, proses untuk merelakan pun dapat dimulai. Setiap proses sangat penting.







